Berikutadalah beberapa bentuk korupsi waktu yang sering dilakukan siswa MAN Tambakberas yang diambil berdasarkan hasil yang dilaksanakan oleh siswi kelas kelas XI IPS 7: 1. Tidur di jam pelajaran. Hal ini merupakan hal yang sangat lumrah terjadi disetiap kelas di MAN Tambakberas. Ini bisa dimaklumi karena mayoritas siswa MAN Tambakberas adalah
Selamat siang Bapak/Ibu, bagaimana aktivitasnya hari ini? Semoga Bapak/Ibu selalu diberi kesehatan dan aktivitasnya hari ini diberi kelancaran. Jika ditanya kesan menjadi guru, bagaimana jawaban Bapak/Ibu? Menjadi seorang guru merupakan tugas yang sangat mulia meskipun tidak semudah membalikkan telapak tangan. Guru harus memiliki bekal mumpuni, baik secara intelektual maupun emosional karena kinerja seorang guru tidak hanya bermanfaat untuk dirinya sendiri, melainkan untuk generasi muda penerus bangsa. Salah satu kinerja itu dibuktikan dengan kemampuan guru saat mengajar. Ternyata, guru membutuhkan suatu keterampilan dasar untuk mengajar. Apa sajakah itu? Pengertian Keterampilan Dasar Mengajar Sebelum membahas keterampilan dasar mengajar, Quipper Blog akan membahas tentang pengertian mengajar. Mengajar adalah kegiatan yang dilakukan oleh seorang guru dalam mengelola lingkungan belajar untuk mendorong peserta didik agar mau belajar. Selama mengajar, guru akan senantiasa memindahkan/mentransfer ilmu yang dimiliki kepada peserta didik agar kekayaan intelektual peserta didik bisa bertambah. Untuk memindahkan ilmu itu dibutuhkan adanya keterampilan dasar atau biasa disebut keterampilan dasar mengajar. Keterampilan dasar adalah keterampilan yang harus dimiliki oleh tenaga pengajar guru atau dosen agar kegiatan mengajar bisa berjalan profesional, efektif, dan efisien. 8 Keterampilan Dasar Mengajar Beserta Contoh Keterampilan dasar mengajar yang harus dikuasai guru berjumlah 8. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut. 1. Keterampilan Bertanya Keterampilan bertanya adalah keterampilan seorang guru untuk mengadakan tanya jawab sebagai umpan balik proses pembelajaran yang dilakukan. Keterampilan ini wajib dimiliki oleh semua guru, baik guru pemula maupun guru profesional. Pertanyaan yang dilontarkan guru harus berkualitas dan mengacu pada materi yang sedang dipelajari. Bapak/Ibu juga bisa menerapkan pertanyaan HOTS agar kemampuan berpikir siswa menjadi lebih kreatif. Keterampilan bertanya seorang guru bisa membawa dampak positif bagi para peserta didik, yaitu sebagai berikut. Memberikan rasa ingin tahu berlebih peserta didik terhadap suatu materi yang ditanyakan. Melatih peserta untuk berani mengungkapkan pendapatnya sesuai pemahaman siswa tersebut. Melatih peserta didik untuk fokus. Menciptakan komunikasi yang efektif antara guru dan peserta didik. Adapun contoh keterampilan bertanya adalah sebagai berikut. Bu Ratih sedang mengajar materi Fisika kelas X tentang Massa Jenis. Untuk mengoptimalkan pemahaman peserta didik, Bu Ratih memberikan pertanyaan beberapa pertanyaan yang sekiranya tidak membuat peserta didik menjawab secara serentak, misalnya Jika kamu memiliki dua buah benda, misalnya kertas dan besi, lalu keduanya kamu celupkan di dalam air. Pasti besi akan tenggelam sedangkan kertas akan mengapung. Kira-kira, apa penyebabnya? Itulah sebagian kecil contoh keterampilan bertanya seorang guru. 2. Keterampilan Memberikan Penguatan Keterampilan penguatan adalah keterampilan seorang guru dalam mempertahankan kemungkinan berulangnya suatu perilaku peserta didik. Artinya, guru bisa membuat peserta didik konsisten dalam melakukan sesuatu. Keterampilan penguatan bisa dilakukan secara verbal maupun nonverbal. Penguatan verbal adalah penguatan yang dilakukan secara lisan. Sementara itu, penguatan nonverbal adalah penguatan yang dilakukan melalui gerakan tubuh, mimik, dan sebagainya. Adapun contoh keterampilan penguatan verbal dan nonverbal adalah sebagai berikut. Penguatan verbal, yaitu dengan memberikan pujian dan penghargaan bagi peserta didik. Penguatan nonverbal, yaitu dengan membuat suasana kelas menjadi menyenangkan, memberikan usapan kasih sayang, dan sebagainya. 3. Keterampilan Membuka dan Menutup Pembelajaran Keterampilan membuka dan menutup pelajaran harus dilakukan secara sistematis agar peserta didik bisa antusias sebelum pelajaran dimulai dan berkesan setelah pembelajaran usai. Adapun penjelasan keterampilan membuka dan menutup pembelajaran adalah sebagai berikut. a. Keterampilan membuka pembelajaran Keterampilan membuka pembelajaran adalah keterampilan yang dibutuhkan untuk mengondisikan peserta didik agar mereka bisa fokus dengan materi yang akan dipelajari. Contoh keterampilan membuka pembelajaran adalah dengan menghubungkan antara materi yang akan dipelajari dengan materi sebelumnya atau membuat apersepsi berkaitan dengan materi yang akan dipelajari. b. Keterampilan menutup pembelajaran Sama halnya dengan membuka, menutup pembelajaran juga membutuhkan keterampilan. Penutupan pembelajaran tidak bisa dilakukan secara terburu-buru, melainkan dikondisikan terlebih dahulu, misalnya didahului merangkum dan dilanjutkan dengan berdoa. 4. Keterampilan Mengelola Kelas Mengelola kelas merupakan tugas wajib bagi seorang guru. Kondusif tidaknya proses pembelajaran ditentukan dengan bagaimana cara guru mengelola kelas tersebut. Itulah mengapa, untuk mengelola kelas dibutuhkan suatu keterampilan. Keterampilan mengelola kelas adalah kemampuan seorang guru untuk mengondisikan kelas sedemikian sehingga proses pembelajaran bisa berjalan secara optimal. Adapun contoh keterampilan mengelola kelas adalah saat ada sebagian peserta didik membuat onar di tengah pembelajaran, guru harus memberikan pengertian pada peserta didik yang onar tersebut agar pembelajaran bisa berjalan lancar kembali. 5. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perseorangan Kondisi kelas yang terkadang tidak kondusif membuat guru berpikir lebih ekstra, bagaimana cara mengembalikan kelas agar lebih kondusif? Tak jarang, Bapak/Ibu mengubah haluan dengan membentuk kelompok kecil dalam kelas. Masing-masing kelompok beranggotakan peserta didik yang kemampuan kognitifnya sepadan. Nantinya, Bapak/Ibu guru akan mendatangi tiap kelompok untuk memberikan bimbingan terkait materi yang sedang dipelajari. Keterampilan guru seperti ini disebut sebagai keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan. 6. Keterampilan Mengadakan Variasi Keterampilan mengadakan variasi adalah keterampilan guru dalam mengajar dengan berbagai variasi untuk menarik perhatian peserta didik. Keterampilan variasi ini berkaitan dengan kreativitas guru dalam mengajar. Contoh keterampilan mengadakan variasi adalah sebagai berikut. Saat mengajar materi sel, Bapak/Ibu menyuguhkan video tentang proses metabolisme yang terjadi di dalam sel. Saat mengajar materi tentang rangka manusia, Bapak/Ibu membawa alat peraga berupa model kerangka. 7. Keterampilan Menjelaskan Keterampilan mengajar adalah keterampilan seorang guru untuk menyampaikan materi pada peserta didik. Melalui penjelasan gurulah para peserta didik akan mendapatkan pengetahuan baru tentang materi yang sedang dipelajari. Keterampilan menjelaskan terdiri dari dua komponen, yaitu merencanakan dan penyajian. Merencanakan analisis terhadap hukum-hukum yang digunakan pada materi. Penyajian cara bagaimana guru menyampaikan materi pada peserta didik. 8. Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil adalah keterampilan guru dalam memberikan bimbingan pada kelompok kecil. Adanya kelompok kecil ini memungkinkan peserta didik untuk berpikir, berinteraksi sosial, sampai menarik kesimpulan. Adapun contoh keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil adalah Bapak/Ibu mendatangi setiap kelompok diskusi lalu memberikan arahan tentang materi/permasalahan yang sedang didiskusikan. Arahan Bapak/Ibu dan teori yang ada nantinya bisa membantu siswa dalam menganalisis masalah hingga diperoleh kesimpulan. Berdasarkan pembahasan di atas, jelas bahwa keterampilan dasar mengajar wajib dimiliki oleh setiap guru. Dengan adanya keterampilan dasar mengajar, peserta didik diharapkan bisa lebih antusias dan semangat setiap kali memasuki kelas untuk belajar. Keterampilan dasar ini bisa diterapkan secara optimal apabila ada kerja sama dari seluruh warga di lingkungan sekolah. Itulah pembahasan Quipper Blog tentang keterampilan dasar mengajar. Semoga bermanfaat buat Bapak/Ibu. Silakan kunjungi Quipper Blog untuk informasi terkait dunia pendidikan lainnya, ya. Salam Quipper! Penulis Eka Viandari
Dilansirdari Encyclopedia Britannica, sikap seorang siswa ketika guru sedang memberikan pelajaran adalah memperhatikan dengan seksama. Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Salah satu kandungan surah al-mujadalah ayat 11? beserta jawaban penjelasan dan pembahasan lengkap.
Latihan Soal Online - Latihan Soal SD - Latihan Soal SMP - Latihan Soal SMA Kategori Semua Soal ★ SD Kelas 4 / Aku Anak Sholeh - PAI SD Kelas 4Seorang guru sedang menjelaskan pelajaran di kelas, sikap yang benar adalah…A. Tidak perlu mencatat karena sudah pahamB. Mengerjakan tugas lain yang belum selesaiC. Mendengarkan dan menyimak dengan baikD. Berbicara dengan teman sebangkuPilih jawaban kamu A B C D E Latihan Soal SD Kelas 1Latihan Soal SD Kelas 2Latihan Soal SD Kelas 3Latihan Soal SD Kelas 4Latihan Soal SD Kelas 5Latihan Soal SD Kelas 6Latihan Soal SMP Kelas 7Latihan Soal SMP Kelas 8Latihan Soal SMP Kelas 9Latihan Soal SMA Kelas 10Latihan Soal SMA Kelas 11Latihan Soal SMA Kelas 12Preview soal lainnya Bahasa Indonesia Tema 5 SD Kelas 6 › Lihat soalAgar pengisian formulir tidak terjadi kesalahan, maka pada formulir diberikan … .A. Tanda tanganB. MateraiC. PenghapusD. Petunjuk pengisian Bab Sholat - PAI SD Kelas 2 › Lihat soalShalat yang dilaksanakan di siang hari adalah….A. DzuhurB. AsharC. Maghrib Materi Latihan Soal LainnyaPanas dan Perpindahannya - IPA SD Kelas 5Bahasa Mandarin SDPAS Sosiologi Semester 1 Ganjil SMA Kelas 10Ideologi Pancasila - PPKn SMP Kelas 7Mean, Modus, Median - Matematika SD Kelas 6PAS Geografi SMA Kelas 12Fiqih Bab 1 MI Kelas 5Penilaian Harian Bahasa Inggris SD Kelas 1Penjaskes PJOK SD Kelas 6Penjaskes SD Kelas 2Cara Menggunakan Baca dan cermati soal baik-baik, lalu pilih salah satu jawaban yang kamu anggap benar dengan mengklik / tap pilihan yang tersedia. Tentang Soal Online adalah website yang berisi tentang latihan soal mulai dari soal SD / MI Sederajat, SMP / MTs sederajat, SMA / MA Sederajat hingga umum. Website ini hadir dalam rangka ikut berpartisipasi dalam misi mencerdaskan manusia Indonesia.
PengertianModel Pembelajaran. Pembelajaran atau pengajaran menurut Degeng adalah upaya untuk membelajarkan siswa. Dalam pengertian ini secara implisit dalam pengajaran terdapat kegiatan memilih, menetapkan, mengembangkan metode untuk mencapai hasil pengajaran yang diinginkan. Pemilihan, penetapan, dan pengembangan metode ini didasarkan pada
Jawabanmendengarkan dan menyimak penjelasan guru dengan baik. JawabanSikap yang baik saat guru sedang menjelaskan pelajaran di kelas adalah menyimak dan mendengarkan penjelasan guru dengan baikPenjelasankenapa kita perlu menyimak dan mendengarkan penjelasan guru dengan baik agar kita paham materi yang diterangkan. Semoga membantu
KunciJawabannya adalah: B. Memperhatikan dengan seksama. Dilansir dari Ensiklopedia, Sikap seorang siswa ketika guru sedang memberikan pelajaran adalahsikap seorang siswa ketika guru sedang memberikan pelajaran adalah Memperhatikan dengan seksama. Penjelasan
Penulis Sunanto, GURU DALAM MEMBERIKAN MOTIVASI, INSTRUKSI, DAN DEMONTRASI SAAT PEMBELAJARAN MOTORIK ANAK PRASEKOLAH Seorang guru yang mengajar pembelajaran motorik bagi para anak di sekolah tentu harus mengetahui caranya bersikap saat pembelajaran berlangsung. Mengajar pembelajaran motorik berbeda jauh dengan mengajar pembelajaran kognitif maupun afektif, baik dari sikap guru, metode mengajar yang dipakai, maupun suasana dan kondisi belajar yang dialami oleh anak. Oleh karena itu, sebelum menentukan program pembelajaran motorik bagi para anak di sekolah, seorang guru harus mengetahui caranya bersikap di tengah mereka. Dalam konteks itu, perlu juga memperhatikan mengenai beberapa faktor yang berhubungan dengan seuatu yang harus dipersiapkan sebelum proses pembelajaran motorik berlangsung. Hal itu meliputi tiga hal pokok, yaitu pemberian motivasi, penyajian dempnstrasi, dan pemberian instruksi. Pada bab ini, akan dijelaskan secara terperinci mengenai sikap guru dalam memberikan motivasi, instruksi, dan demonstrasi saat pembelajaran motorik di sekolah. Penjelasan pada bab ini dinilai sangat pentingkarna dari sinilah, guru akan betul-betul memahami cara mengaplikasikan teori pembelajaran motorik bagi para anak di sekolah. A. Memotivasi Motorik Anak Sikap pertama yang harus dilakukan oleh seorang guru saat pembelajaran motorik disekolah adalah memotivasi motorik para anak. Banyak guru yang tidak menyadari mengenai pentingnya pemberian motivasi motorik kepada para anak ketika pembelajaran berlangsung. Tidak sedikit diantara guru yang justru mengabaikan masalah motivasi. Padahal, motivasi motorik para anak dalam pembelajaran motorik menjadi faktor penentu keberhasilan mereka dalam menjalankan segala rangkaian dan proses pembelajaran. Meskipun mengikuti pembelajaran mereka tidak berkenan berlatih atau melakukan praktik. Jika pun berlatih, itu tidak dilandasi dengan keseriusan yang tinggi. Sebagai contoh, jika pembelajaran motorik tersebut berupa pendidikan jasmani yang diterapkan dalam bentuk olahraga sepak bola maka mereka akan menunjukkan beberapa hal, seperti tidak menendang bola secara benar serius, tidak berlari mengejar bola, dengan berlari kencang, tidak bergairah dalam menangkap bola, tidak menggiring bola memenendang seenaknya, sserta tidak bersemangat dalam mencetak gol ke gawang lawan. Oleh karena itu, sebagai akibatnya, hasil motorik yang diperoleh para anak tidak akan maksimal. Dalam hal ini seorang guru akan dianggap gagal dalam menerapkan pembelajaran motorik bagi para anak di sekolah. Sebaliknya, seorang anak yang mendapat motivasi penuh dari gurunya dalam pembelajaran motorik akan selalu menghabiskan waktu dan usahanya untuk melakukan tugas yang diberikan dengan sebaik-baiknya. Anak tersebut akan berlatih lebih serius, serta melakukan praktik dan melaksanakan tugas dengan penuh semangat dan konsentrasi, sehingga mendapatkan keterampilan motorik yang maksimal. Selain itu, motivasi yang diberikan oleh guru kepadanya dalam pembelajaran motorik akan dapat mengarahkan kepada pembelajaran yang lebih efektif. Lantas, yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana cara memberikan motivasi kepada para anak ketika pembelajaran motorik berlangsung? Intinya, memberikan motivasi dalm pembelajaran motorik tidak hanya dengan motivasi lisan. Namun, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan oleh seorang guru dalam memotivasi mereka, yang dilakukan dengan dua cara, yakni memperkenalkan keterampilan serta menetapkan tujuan belajar. Adapun penjelasan detail mengenai kedua cara tersebut adalah sebagai berikut. 1. Memperkenalkan Keterampilan Cara pertama yang dapat dilakukan oleh guruuntuk memberikan motivasidalam pembelajaran motorik adalah memperkenalkan keterampilan. Cara ini harus dilakukan sebelum pembelajaran motorik dilakukan, atau diperkenalkan kepada para anak pada awal pembelajaran motorik agar mereka termotivasi sejak awal hingga akhir. Jangan sampai memperkenalkan keterampilan setelah pembelajaran dilakukan. Dan, supaya tujuan tersebut tercapai, maka upaya memperkenalkan harus dikaitkan dengan dua hal utama, yaitu a. Makna keterampilan dan pembelajaran, serta b. Manfaat keterampilan tersebut bagi para anak yang mengikuti kegiatan pembelajaran motorik. Para ahli dalam dunia pendidikan meyakini bahwa memberikan penjelasan tentang manfaat suatu keterampilan akan menjadikan para anak memiliki tujuan dan arah yang tepat dalam belajar. Artinya, mereka akan mengerti tujuan pembelajaran motorik yang sedang dijalankan. Sebagai contoh, dalam pelajaran agama yang dijalankan secara motorik, para anak akan mengetahui manfaat sikap tolong-menolong antar sesame manusia. Saling memberi, saling menghormati keyakinan, gotong royong dan sebagainya. Selain manfaat motorik yang diajarkan, guru juga harus menjelaskan tetang cara keterampilan itu ditampilkan dalam tingkat yang sebenarnya. Hal in akan meningkatkan motivasi para anak dalam mengikuti pembelajaran dan menjalankan semua tugas yang diberikan. Contoh sederhana, pemutaran video sepak bola Liga Inggris yang menampilkan klub-klub besar dengan gaya permainan yang sangat memukau. Di kelas yang sedang belajar sepak bola, guru mesti menyadarkan para anak permainan sepak bola sangatlah menyenangkan. Dengan pengetahuan dan kesadaran semacam itu, mereka akan menerima rangsangan motivasional agar selalu belajar dengan giat, sehingga mendapatkan hasil yang sangat memuaskan. 2. Menetapkan Tujuan Belajar Guru juga bisa memberikan motivasi motorik kepada para anak dalam pembelajaran motorik dengan cara menetapkan sasaran atau tujuan belajar motorik. Sebenarnya, tidak hanya guru yang dapat menetapkan sasaran atau tujuan berlajar motorik. Penetapan sasaran atau tujuan belajar motorik pun bias dilakukan oleh beberapa pihak, yaitu guru sendiri, guru bersama para anak, serta anak sendiri. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh para praktisi pendidikan memberikan gambaran bahwa para anak yang diminta menetapkan tujuan belajar sendiri justru menunjukkan hasil belajar yang lebih baik dari pada anak yang hanya diminta melakukan tugas belajar tujuannya telah ditetapkan oleh seorang guru. Sebab, dalam pembelajaran motorik, ketika seorang anak menetapkan tujuannya sendiri, maka penetapan tersebut akan memberi pengaruh luar biasa terhadap perkembangan motorik, semangat, serta perjuangannya. Sebagai contoh, seorang anak menetapkan tujuan agar menjadi pemain yang baik dalam tim sepak bola sekolah, sehingga dapat menjadi juara dalam setiap ajang kompetisi antar sekolah. Penetapan tujuan tersebut akan membuatnya semakin giat berlatih, serta selalu melaksanakan arahan guru dan pelatih dengan cermat. Oleh karena itu, guru yang mengadakan pembelajaran motorik bagi para anak di sekolah sebaiknya meminta kepada mereka supaya mencoba menetapkan tujuan pembelajaran motorik sendiri. Tentunya, tidak cukup sampai disana, guru pun mesti meminta mereka berjanji agar berjuang sekuat tenaga dalam menggapai tujuan yang telah ditetapkan. Cara semacam itu dapat menjadi motivasi yang sangat kuat bagi para anak dalam pembelajaran motorik. Meskipun demikian, setiap guru yang mengadakan pembelajaran motorik harus menyadari bahwa tujuan yang ditetapkan oleh para anak bisa dicapainya hanya melalui latihan dan usaha bersama, serta dengan dukungan dan bimbingan guru secara intens. Apabila Selain itu saat menetapkan tujuan pembelajaran motorik, yang harus diingat adalah kemampuan para anak. Artinya, tujuan pembelajaran motorik mesti disesuaikan dengan kemampuan mereka dan guru. Kesesuaian antara tujuan dan kemampuan sangat penting diperhatikan karena tujuan yang terlalu tinggi dan tidak dapat dicapai justru akan meruntuhkan minat mereka. Sebaliknya, tujuan yang terlalu rendah dan mudah akan menurunkan motivasi. 3. Pengetahuan Tentang Hasil Banyak penelitian yang menyumbangkan konsep bahwa “belajar sendiri tidak membuat pembelajaran menjadi sempurna” adalah penelitian tentang pembuatan garis pada orang orang yang ditutup matanya. Ketika tidak diberitahu tentang hasil dari apa yang dikerjakan, anak tidak akan memperlihatkan kemajuan dalam latihannya. Maka, guru harus menyadari tentang hasil dalam proses pembelajaran motorik. Istilah pengenalan hasil atau pemberitahuan hasil ini biasanya digunakan untuk menggambarkan umpan balik yang diberikan oleh sumber eksternal guru atau melalui usaha anak sendiri. Pengetahuan hasil, menurut Knapp 1976, dalam praktiknya bertindak sebagai pedoman bagi para pembelajar dalam praktik-praktik berikutnya serta berfungsi sebagai dasar pemilihan tentang apa yang baik dalam pembelajaran sebelumnya. Dengan adanya pengetahuan tersebut, anak akan segera melakukan penyesuaian-penyesuaian terhadap gerak- gerakannya, sehingga mengarah pada gerakan yang pergerakan lebih benar secara teknis. Pergerakan yang benar yang dilakukan berulang-ulang akan mengarah pada tercapainya tingkat otomatis secara lebih cepat. Beberapa hasil penelitian sejauh ini mengarahkan para peneliti untuk menyimpulkan bahwa umpan balik tambahan memberi manfaat pada anak. Karna dapat meningkatkan motivasi anak, karena dapat meningkatkan motivasi anak dan memperbaiki tingkat perhatian pada tanda-tanda yang tepat. Salah satu tambahan dari informasi tambahan tersebut adalah adanya kecenderungan untuk terlalu mengandalkannya. Untuk menghindarinya, maka tanda-tanda tersebut harus dihilangkan pada suatu tahap yang tepat. B. Membentuk Instruksi Kepada Para Anak Sikap kedua yang harus dilakukan oleh seorang guru saat pembelajaran motorik disekolah adalah memberi instruksi kepada para anak. Pemberian instruksi dari seorang guru kepada mereka termasuk salah satu prosedur tetap dalam setiap pembelajaran motorik. Instruksi tersebut bisa diberikan secara lisan diucapkan maupun tulisan. Instruksi dalam pembelajaran motorik bertujuan memberikan informasi tetntang aspek yang paling penting dari suatu keterampilan yang sedang dipelajari dan diperaktikkan. Namun, yang harus diingat oleh guru ketika mengadakan pembelajaran mototrik adalah informasi yang dapat ditangkap oleh system memori sangat terbatas. Jika seorang guru memberikan instruksi terlalu banyak kepada para anak, mereka akan sulit menangkap instruksi yang diberikan karna memori otak tidak sanggup menampung semua instruksi. Dalam hal ini, banyaknya pemberian instruksi haruslah tetap diperhitungkan. Instruksi seorang guru yang terlalu banyak dalam pembelajaran motorik akan segera terlupakan oleh para guru bentuk lisan pun kadang dibatasi oleh ketepatan dan kebenarannya. Atas dasatr itu, guru yang memberikan instruksi kepada para anak dalam pembelajaran motorik harus memperhatikan beberapa hal berikut ini. 1. Instruksi yang diberikan kepada para anak haruslah singkat dan bersifat langsung. Jangan sampai memberikan instruksi melalui orang kedua. Misalnya, dalam permainan sepak bola, seorang guru olahraga harus memberikan instruksi secara langsung kepada para anak pemain ketika permainan berlangsung. Instruksi itu harus singkat, misalnya “mundur kebelakang”, “kawal pemain nomor 8”, “setiap kali mendapatkan bola”, “berikan kepada pemain nomor 5”, dan lain sebagainya. 2. Instruksi harus ditekankan pada satu atau dua konsep umum. Contohnya, dalam pelajaran olahraga sepak bola, jika guru melihat para anak bermainjelek tanpa kerja sama, maka ia cukup memberikan instruksi dengan berucap, “setiap kalimemperoleh bola umpankan pada kawan yang berada pada posisi bebas, jangan bawa sendiri”. 3. Guru harus memberikan instruksi yang bermakna dan menghubungkannya denga sesuatu yang telah dipelajari oleh anak sebelumnya. Jika mereka belum menerima teori sebelum praktik, maka jangan memberikan instruksi mengenai teori baru saat praktik. 4. Memberikan instruksi yang paling cocok terlebih dahulu, kemudian susulkan detailnya bersamaan dengan pelaksannan latihan. Semua metode pemberian instruksi dalam pembelajaran motorik akan sangat relvan bagi para anak, terutama jika yang dihadapi adalah para anak pemula. Jadi memberikan instruksi kepada para anak dalam pembelajaran motorik merupakan kemampuan yang harus dikuasai oleh setiap guru. Tujuan utamanya adalah mereka mendapatkan gambaran yang menyeluruh tentang keterampilan motorik yang akan dan sedang dipelajari. Selain itu, kemampuan ini akan memperjelas cara dan metode dalam mencapainya. C. Penyajian Demonstrasi Hal ketiga yang harus dilakukan oleh seorang guru saat pembelajaran motorik disekolah adalah menyajikan demonstrasi kepada para anak. Demonstrasi merupakan media yang paling baik dalam pembelajaran motorik. Dalam hal ini, mereka lebih mudah memahami aplikasi pembelajaran motorik dengan penyajian demonstrasi karna menggunakan alat-alat bantu visual, seperti gambar, klip film, video, atau demonstrasi secara langsung yang dilakukan oleh guru. Demonstrasi dalam pembelajaran motorik sangat mutak dilakukan karna pemahaman para anak terhadap keterampilan motorik yang sedang dipelajari tidak cukup disajikan diajarkan dengan kata-kata, tetapi lebih baik dikuatkan oleh gambaran yang nyata tetntang gerakan yang akan dipelajari. Pembelajaran mengamati berarti para anak menambah informasi dengan hanya mengamati penampilan orang lain. Prosedur inimerupakan bagian dari upaya membuat mereka bisa mengamati observational learning. Setelah itu mempraktikkan secara nyata. Adapun yang harus diingat adalah hasil pembelajaran motorik-terutama dalam latihan tahap awal-timbul dari aktivitas mengamati dan menirukan aksi orang lain. Sementara itu, model atau demonstrasi yang ditampilkan bisa dilakukan dengan berbagai cara yaitu dilakukan oleh guru, dikerjakan oleh kawan anak lain, serta memakai alat atau film. Pada prinsipnya, siapapun yang menyajikan demonstrasi tidak menjadi masalah. Hanya saja, yang menjadi titik tekan adalah demonstrasi yang disajikan harus menampilkan gambaran dari keterampilan yang sedang dipelajari para anak dan akan diperaktikkan oleh mereka setelah mengamati demonstrasi. Berdasarkan demonstrasi yang diamati, para anak akan mendapatka beberapa manfaat. Selain memungkinkan mereka memperoleh gambaran tentang gerakan motorik yang akan dipelajari dan diperaktikkan, hal ini juga memberikan gambaran ideal tentang usaha yang harus dilakukan anak agar mendapat hasil yang maksimal. Saat demonstrasi, guru harus mendorong para anak agar memperhatikan demonstrasi tersebut secara saksama. Pasalnya, peragaan demonstrasi tidak akan efektif dalam pembelajaran motorik apabila mereka sebagai pengamat tidak memberikan perhatian penuh. Ada beberapa langkah yang harus dilakukan oleh guru guna mendorong para anak ketika demonstrasi. Pertama, para anak harus didorong penuh agar memberikan perhatian terhadap demonstrasi atau gerak yang ditampilkan. Kedua, para anak didorong supaya merekam gambaran yang muncul dalam demonstrasi. Ketiga, para anak harus didorong agar dapat menampilkan atau melakukan sendiri, sebaimana yang mereka amati dalam demonstrasi. Selain ketiga langkah tersebut, hal yang tidak kalah pentingnya dilakukan adalah guru mesti menunjukkan berbagai hal penting saat demonstrasi. Misalnya, dalam pelajaran seni tari, guru harus menunjukkan dalam demonstrasi dan menekankan cara tangan bergerak atau kaki dikoordinasikan dengan tangan selama tahap tertentu dari gerak yang sedang dipelajari. Cara semacam ini akan membuat para anak dapat menguasai keterampilan motorik dengan sangat mudah sesuai tujuan yang diinginkan. Disisi yang lain, sebagai pegangan untuk mengoptimalkan pemberian demonstrasi kepada para anak dalam pembelajaran motorik, sebaiknya guru berpedoman dalam empat hal berikut ini. 1. Guru harus mendorong para anak agar mengamati contoh demonstrasi yang diberikan dengan perhatian penuh. 2. Ketika demonstrasi diamati oleh para anak, guru mesti menyampaikan informasi sebanyak mungkin yang di proses oleh kemampuan mereka. 3 Demonstrasi bisa memberikan pengaruh yang luar biasa terhadap keterampilan yang sedang dipelajari, asalkan demonstrasi tersebut disajikan lebih dari sekali. 4. Alangkah kebih baik jika dapat menampilkan demonstrasi yang diperagakan oleh guru atau kawan anak, bukan dalam bentuk film. Diskusikan tugas dan latihan ini bersama dengan teman Anda! 1. Hal apa yang harus dilakukan oleh seorang guru saat pembelajaran motorik disekolah? 2. Sikap apa yang harus dilakukan oleh seorang guru saat pembelajaran motorik disekolah? 3. Apa yang di maksdu Demonstrasi dalam pembelajaran motorik? 4. Apa tujuan motorik bagi anak usia dini? 5. Apa yang maksud pembelajaran motorik anak usia dini?
- Эс ζጿрсо чեнаፂը
- Ноቭαզ глιлልрад ቆгл псεпсωվε
- Докուд δወν μулሼሊ акаፄажин
- Ерաጶутве ցιв
- Глесևри խպሔዪα ፉыщапኺхэጅ
Seorangguru bahasa Indonesia sedang menjelaskan topik mengenai kalimat baku. Selama pembelajaran, ada seorang siswa yang sering melontarkan candaan untuk menjawab pertanyaan guru. Sang guru kemudian meminta siswa tersebut untuk diam dan tidak boleh berbicara selama sisa waktu jam pelajaran. Dari cuplikan di atas, yang bisa
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Guru yang baik akan mencontohkan sesuatu yang baik, tidak hanya menuturkan kepada peserta didiknya saja, tetapi guru juga harus menerapkannya. Supaya bisa menjadi guru yang dihargai, dihormati dan dijadikan panutan oleh peserta didiknya. Tidak seperti di jaman yang semakin modern sekarang ini. Ada contoh kasus di suatu sekolah guru perempuan, beliau mengajar Sejarah Indonesia dan pada saat itu tepat pada waktunya mengajar di kelas yang peserta didiknya terkenal relatif nakal. Namanya juga Sejarah, pasti isinya cerita panjang dan guru harus ceramah di depan menyampaikan, itu sangat membosankan sekali jika tidak ada taktik tersendiri dari guru tersebut dalam menyampaikan materi. Baca juga Pembelajaran Daring Berkendala Bagi Siswa, Dimanakah Peran Orangtua Serta Guru?Sehingga apa yang disampaikan menjadi sesuatu yang menarik untuk di dengarkan. Tetapi hal itu tidak terjadi di kelas didiknya pun acuh tak acuh dan bermain HP sendiri dengan sembunyi-sembungi. Karena guru sejarah itu sering mengajar sambil asik memainkan HP-nya. Guru tersebut hanya menjelaskan saja dengan berceramah, tidak peduli peserta didiknya mendengarkan atau tidak, paham atau tidak. Lalu kemudian memberikan tugas dan guru itupun tetap asik bermain HP-nya ketika peserta didiknya mengerjakan tugas. Sampai pada suatu ketika, guru tersebut menangis di depan peserta didik dengan kelas yang sama. Beliau merasa tidak dihargai, terutama ketika beliau sedang berbicara menyampaikan materi di depan. Sungguh ini sangat tidak juga Menjauhkan Diri dari "Keteladanan Retorika" Caraku Membangun Personal Branding di Antara Sesama GuruSetelah guru tersebut menyampaikan apa yang ia rasakan. Kemudian guru itu memberikan waktu kepada peserta didiknya untuk berkomentar dan mengevaluasi dirinya. Apa kekurangannya dan kedepannya harus bagaimana. 1 2 Lihat Pendidikan Selengkapnya
ArtikelTerbaru. WSIATA RELIGI DI PROVINSI RIAU YANG WAJIB ANDA KUNJUNGI!!! Persiapan camping di tempat yang dingin Alahan Panjang dan terhindar dari Hipotermia
Latihan Soal Online - Latihan Soal SD - Latihan Soal SMP - Latihan Soal SMA Kategori Semua Soal ★ Menuntut Ilmu - PAI SMP Kelas 7 / Soal no. 6 dari 43Sikap seorang siswa ketika guru sedang memberikan pelajaran adalah …A. Mengobrol dengan temanB. Memperhatikan dengan seksamaC. Ditinggal tidurD. Berbuat gaduh dikelasPilih jawaban kamu A B C D E Latihan Soal SD Kelas 1Latihan Soal SD Kelas 2Latihan Soal SD Kelas 3Latihan Soal SD Kelas 4Latihan Soal SD Kelas 5Latihan Soal SD Kelas 6Latihan Soal SMP Kelas 7Latihan Soal SMP Kelas 8Latihan Soal SMP Kelas 9Latihan Soal SMA Kelas 10Latihan Soal SMA Kelas 11Latihan Soal SMA Kelas 12 Preview soal lainnya UTS IPS Semester 2 Genap SD Kelas 5 › Lihat soalSetelah proklamasi kemerdekaan dikumandangkan, berarti perjuangan ….A. telah selesai karena telah merdekaB. telah selesai karena penjajah telah dihapusC. belum selesai karena kemerdekaan harus dipertahankanD. belum selesai walaupun kemerdekaan tidak dipertahankan Tema 4 SD Kelas 4 › Lihat soalDewi sedang menambahkan arsiran pada gambar buatannya. Kegiatan yang dilakukan Dewi adalah … .a. Memberi warna pada objek gambar menggunakan pensil warnab. Membuat goresan secara berulang pada bagian tertentu pada objek gambarc. Mempertebal garis gambar menggunakan spidold. Menghapus garis gambar yang tidak diperlukan Materi Latihan Soal LainnyaResensi - Bahasa Indonesia SMA Kelas 11Tema 5 dan 6 SD Kelas 3PPKn Bab 3 SMP Kelas 9Perkenalan dalam Bahasa PrancisPertidaksamaan Linear Satu Variabel - Matematika SMP Kelas 7Penilaian Akhir Tahun IPA SMP Kelas 7PAT PAI SD Kelas 1Sistem dan Alat Pembayaran - Ekonomi SMA Kelas 10UH Bahasa Indonesia SMP Kelas 7Bahasa Indonesia Tema 1 SD Kelas 3 Tentang Soal Online adalah website yang berisi tentang latihan soal mulai dari soal SD / MI Sederajat, SMP / MTs sederajat, SMA / MA Sederajat hingga umum. Website ini hadir dalam rangka ikut berpartisipasi dalam misi mencerdaskan manusia Indonesia.
terjawabSeorang guru sedang menjelaskan pelajaran di kelas, sikap yang benar adalah a. Tidak perlu mencatat karena sudah faham b. Mengerjakan tugas lain yang belum selesai c. Mendengarkan dan menyimak dengan baik d. Berbicara dengan teman sebangku 2 Lihat jawaban Jawaban 4.6 /5 54 arummj5 Jawaban: c. mendengarkan dan menyimak dengan
Latihan Soal Online - Latihan Soal SD - Latihan Soal SMP - Latihan Soal SMA Kategori Semua Soal SD Pendidikan Agama Islam Acak ★ Hormat dan Patuh Kepada Orangtua dan Guru - PAI SD Kelas 1Seorang guru sedang menjelaskan pelajaran di kelas. sikap yang benar adalah…A. tidak perlu mencatat karena sudah pahamB. mendengarkan dan menyimak dengan baikC. berbicara dengan teman lainnyaD. mengerjakan tugas lainnya yang belum selesai Pilih jawaban kamu A B C D E Latihan Soal SD Kelas 1Latihan Soal SD Kelas 2Latihan Soal SD Kelas 3Latihan Soal SD Kelas 4Latihan Soal SD Kelas 5Latihan Soal SD Kelas 6Latihan Soal SMP Kelas 7Latihan Soal SMP Kelas 8Latihan Soal SMP Kelas 9Latihan Soal SMA Kelas 10Latihan Soal SMA Kelas 11Latihan Soal SMA Kelas 12Preview soal lainnya Ujian Tengah Semester 1 Gasal MID UTS PAI SD MI Kelas 6Menurut kesepakatan ulama, bahwa Lailatulqadar terjadi pada bulan …. a. Syawal b. Ramadhan c. Dzulhijjah d. Muharram Materi Latihan Soal LainnyaPTS Bahasa Jawa Semester 2 Genap SD Kelas 3Persiapan Ujian Sekolah SMA Kelas 12Seni Budaya Tema 8 SD Kelas 5Administrasi Sistem Jaringan - UTS TIK SMA Kelas 12Tema 6 Subtema 1 Pembelajaran 3 - SD Kelas 5PAT PPKn Semester 2 Genap SMA Kelas 12Ujian Prakarya SMP Kelas 9Ulangan Sejarah Kebudayaan Islam MI Kelas 4Kuis PPKn SD Kelas 6Negara ASEAN - SD Kelas 6Cara Menggunakan Baca dan cermati soal baik-baik, lalu pilih salah satu jawaban yang kamu anggap benar dengan mengklik / tap pilihan yang Jika halaman ini selalu menampilkan soal yang sama secara beruntun, maka pastikan kamu mengoreksi soal terlebih dahulu dengan menekan tombol "Koreksi" diatas. Tentang Soal Online adalah website yang berisi tentang latihan soal mulai dari soal SD / MI Sederajat, SMP / MTs sederajat, SMA / MA Sederajat hingga umum. Website ini hadir dalam rangka ikut berpartisipasi dalam misi mencerdaskan manusia Indonesia.
Gurutersebut menjelaskan pembobotan nilai pada soal tersebut dengan menjelaskan kriteria pensekoran yang terdiri dari 0,1,2,3,4,5. Peserta didik pun mengerti dan menerima skor tersebut. Prinsip penilaian yang diterapkan guru adalah A. Terbuka. B. Akuntabel. C. objektif . D. Menyeluruh. E. adil. 20. Seorang guru mengajar pada dua kelas
Halo Semesta, kakak bantu jawab ya Jawabannya adalah c. mendengarkan dengan baik. Yuk simak penjelasannya. Guru adalah orang yang memiliki pengetahuan lebih dan mampu mengajarkannya kepada murid. Walaupun sekecil apapun yang diajarkan, guru tetaplah guru yang harus dihargai dan dihormati dengan mendengar dan menyimak materi yang sedang di terangkan. Hal ini merupakan salah satu sikap menghormati guru dan ini wajib di lakukan agar mendapatkan keberkahan ilmu. Az-Zarnuji mengatakan “Ketahuilah, Seorang murid tidak akan memperoleh ilmu dan tidak akan dapat ilmu yang bermanfaat, kecuali ia mau mengagungkan ilmu, ahli ilmu, dan menghormati keagungan Dengan demikian, sikap yang benar ketika guru sedang menjelaskan pelajaran di kelas adalah → c. mendengarkan dengan baik. Semoga membantu
Gu2ZPap. 835ihzb1hq.pages.dev/879835ihzb1hq.pages.dev/846835ihzb1hq.pages.dev/966835ihzb1hq.pages.dev/163835ihzb1hq.pages.dev/593835ihzb1hq.pages.dev/544835ihzb1hq.pages.dev/98835ihzb1hq.pages.dev/768835ihzb1hq.pages.dev/53835ihzb1hq.pages.dev/352835ihzb1hq.pages.dev/824835ihzb1hq.pages.dev/849835ihzb1hq.pages.dev/509835ihzb1hq.pages.dev/247835ihzb1hq.pages.dev/773
seorang guru sedang menjelaskan pelajaran dikelas sikap yang benar adalah